Pengabdian Masyarakat

Samarinda, 18 Januari 2025 – Universitas Mulia Kampus Samarinda sukses melanjutkan rangkaian Pelatihan dan Sertifikasi Skema Content Creator yang telah menjadi magnet bagi para peserta dengan semangat dan antusiasme tinggi. Di hari kedua ini, fokus pelatihan berpindah dari teori ke praktik mendalam, membawa peserta lebih dekat ke dunia nyata pembuatan konten yang profesional dan kreatif.

Hari pertama pelatihan dipandu oleh para ahli berpengalaman, yakni Ibu Tina Tri Wulansari, S.Kom., M.T.I., dan Bapak Deddy Kurniawan, S.Kom., M.Kom., yang membekali peserta dengan teori fundamental serta wawasan tentang tren konten digital masa kini. Ibu Istiqomah Wulan Dari, S.E., M.E., menutup hari pertama dengan pemaparan menarik tentang teknik penyusunan awal brief, memberikan dasar penting untuk perencanaan konten yang terstruktur.

Hari kedua, suasana semakin hidup dengan kehadiran pemateri-pemateri yang membimbing peserta melalui sesi praktik. Bapak Ir. Faza Alameka, S.Kom., M.Kom., membuka materi dengan Teknik Produksi Video, mengungkap rahasia menciptakan video berkualitas tinggi dari sudut pengambilan gambar hingga pengaturan pencahayaan. Selanjutnya, saudara Suni, S.Kom., membawa peserta lebih jauh ke dunia visual dengan Teknik Video Grafis, memperkenalkan alat dan trik untuk menghasilkan grafis yang memikat.

Sorotan hari ini adalah sesi penutup dari Bapak Adhitya Erga Sutomo, S.Pd., yang mengupas tuntas Teknik Editing Video dan Publikasi Konten di Media Digital. Dengan gaya penyampaian yang dinamis, beliau memberikan peserta wawasan tentang perangkat lunak terkini, teknik pengeditan kreatif, hingga strategi optimalisasi publikasi di berbagai platform digital.

Antusiasme peserta terlihat jelas selama sesi praktek. Dengan penuh semangat, mereka berkolaborasi, bereksperimen, dan saling berbagi ide kreatif. Salah satu peserta, Arya, mengungkapkan kegembiraannya, “Saya benar-benar merasa terinspirasi. Pelatihan ini membuka mata saya tentang betapa pentingnya perencanaan dan detail teknis dalam menciptakan konten yang menarik.”

Pelatihan ini bukan hanya sekadar pembelajaran, tetapi juga peluang untuk memperluas jejaring dan mengeksplorasi potensi di industri kreatif. Universitas Mulia Kampus Samarinda telah membuktikan komitmennya dalam mendukung generasi muda untuk bersaing di dunia digital yang semakin kompetitif.

Dengan seluruh rangkaian pelatihan yang dirancang matang, para peserta kini siap menghadapi ujian sertifikasi pada 21 Januari 2025. Diharapkan mereka tidak hanya lulus sertifikasi, tetapi juga menjadi pionir dalam menciptakan konten berkualitas yang dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat. Dari konsep hingga layar, perjalanan mereka baru saja dimulai.

Samarinda, 17 Januari 2025 – Universitas Mulia Kampus Samarinda mengadakan Pelatihan dan Sertifikasi Kompetensi Skema Content Creator dengan dukungan dari Bank Indonesia. Kegiatan ini berlangsung mulai 17 hingga 19 Januari 2025 untuk sesi pelatihan, sedangkan uji sertifikasi yang diselenggarakan oleh LSP Digital akan diadakan secara daring pada 21 Januari 2025.

Pelatihan ini diikuti oleh 75 peserta yang berasal dari berbagai latar belakang UMKM, menjadikan kegiatan ini sarana pengembangan keterampilan yang sangat dinanti. Para peserta diharapkan dapat meningkatkan kompetensi mereka di bidang content creation, yang kini menjadi salah satu kunci kesuksesan dalam strategi pemasaran digital.

Acara dibuka secara resmi oleh Ibu Tina Tri Wulansari, S.Kom., M.T.I., selaku Kepala Kantor Universitas Mulia Kampus Samarinda. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan pentingnya kompetensi di bidang digital, khususnya content creation, dalam mendukung perkembangan UMKM. Perwakilan dari Bank Indonesia Kota Samarinda Ibu Sheila Reswari selaku Manajer Tim Implementasi KEKDA juga turut hadir memberikan sambutan dan arahan secara daring melalui platform Zoom, menekankan pentingnya kolaborasi antara akademisi dan sektor perbankan dalam pengembangan ekonomi kreatif.

Materi pelatihan disampaikan oleh para Dosen Prodi Sistem Informasi (Kampus Kota Samarinda) dan tenaga kependidikan Kampus Samarinda, yang memiliki portofolio mumpuni di bidang content creation. Dengan pengalaman yang kaya, mereka memberikan wawasan praktis dan mendalam yang dapat langsung diterapkan oleh para peserta.

Selama kegiatan, peserta menunjukkan antusiasme tinggi terhadap materi yang disajikan. Banyak dari mereka memberikan masukan positif mengenai penyelenggaraan pelatihan, baik dari segi kualitas pemateri maupun isi materi. Peserta juga berharap kegiatan serupa dapat terus dikembangkan di Universitas Mulia Kampus Samarinda, memberikan lebih banyak peluang bagi UMKM untuk meningkatkan daya saing di era digital.

Universitas Mulia Kampus Samarinda berkomitmen untuk terus mendukung pemberdayaan UMKM melalui program pelatihan yang inovatif dan relevan dengan kebutuhan zaman. Dukungan dari Bank Indonesia juga diharapkan dapat memperkuat kolaborasi di masa mendatang.

Universitas Mulia mengadakan Rapat Koordinasi (Rakor) 2024 di Ballroom Cheng Ho, Jumat (10/1/2025). Acara ini dihadiri oleh pimpinan lembaga, fakultas, PSDKU (Universitas Mulia Kampus Samarinda) dan program studi, serta membahas capaian dan evaluasi tahun 2024.

Rektor Universitas Mulia, Prof. Dr. Ir. Muhammad Ahsin Rifa’i, M.Si, menekankan pentingnya proses dalam mencapai tujuan pendidikan tinggi melalui prinsip Good University Governance, yang mencakup kredibilitas, transparansi, akuntabilitas, dan keadilan. Ia juga mengapresiasi langkah reorganisasi dan penguatan sistem untuk mendukung Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Selama 2024, Universitas Mulia telah melakukan berbagai upaya strategis, seperti penguatan visi-misi, implementasi survei kepuasan, tracer study, pembentukan Badan Eksekutif Mahasiswa, dan peningkatan publikasi internasional. Target teaching university diperpanjang hingga 2025 dengan fokus pada pengembangan SDM, infrastruktur, dan sistem berbasis Outcome-Based Education (OBE).

Direktur Eksekutif Yayasan Airlangga, Dr. Agung Sakti Pribadi, menilai kualitas mahasiswa dan dosen telah meningkat signifikan. Ia menekankan pentingnya sertifikasi kompetensi sebagai nilai tambah lulusan, sejalan dengan kebutuhan pasar kerja.

Rektor menutup dengan optimisme, menyatakan bahwa sistem yang terbangun akan mempermudah keberlanjutan operasional universitas.